Oleh Eko Pramana Putra - 11 Desember 2018 432 kali telah dibaca
Action adalah kata ajaib saat kita ingin memulai usaha/bisnis. Bisnis belum berjalan saja pikiran kita sudah mulai menerawang. Dari mulai bagaimana caranya menyewa toko, medapatkan karyawan yang loyal, menggaji mereka, mengurus legalitas usaha hingga membuat laporan keuangan.
Baru memikirkannya saja kita sudah dibuat kewalahan padahal usaha belum berjalan. Lalu pertanyaannya, apakah memulai usaha mesti seperti itu ? Apakah hal yang tadi dipikirkan adalah sesuatu yang memang dibutuhkan dalam memulai usaha? Apakah Laporan keuangan menjadi sesuatu yang penting dalam memulai usaha?, nah jika jawabannya Tidak lalu mengapa mesti repot-repot memikirkan hal-hal tersebut terlebih dahulu.
Kenali Bisnis anda terlebih dahulu, itu langkah pertama. Supaya apa? Agar dalam tahap selanjutnya bisnis anda dapat berkembang sesuai harapan. Berikut ini akan saya paparkan tahapan-tahapan yang harus anda pahami pada saat mengembangkan Bisnis :
1) Strating
Tahapan pertama adalah Strating. Di tahap ini Anda harus memperkuat mindset Anda sebagai entrepreneur. Anda bisa bergaul dengan teman Anda sesama entrepreneur, bergabung dengan komunitas-komunitas wirausaha atau memperbanyak baca buku tentang kewirausahaan. Selain mindset Anda, Anda juga harus melatih skill negosiasi dan skill untuk menjual produk. Setelah itu Anda bisa mulai membungkus produk Anda dengan packaging dengan desain kekinian dengan merek Anda yang terpampang jelas, kemudian Anda bisa menguji pasar apakah produk Anda cukup “ngangenin” atau tidak.
Produk yang masuk ke pasar sudah tentu harus diiringi dengan promosi dan distribusi yang baik, jangan lupa untuk menerapkan strategi harga yang sesuai dan membuat marketing yang viral.
Jika Anda sudah melakukan hal-hal tersebut, baru kemudian Anda bisa mulai untuk menata keuangan perusahaan Anda dan memikirkan untuk membuat badan hukum dan perijinan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Permasalahan yang biasanya ada di tangga Starting adalah “malu/gengsi”. Terkadang Anda gengsi untuk menjual produk Anda secara langsung, gengsi untuk menanyakan kejelasan order dari pelanggan yang sejak tadi sudah bertanya-tanya tentang produk Anda.
2) Profiting (Memaksimalkan Profit)
Di tangga selanjutnya, Anda sudah harus memikirkan bagaimana caranya memaksimalkan profit. Salah satunya bisa dengan cara re-profiling. Re-profiling adalah cara yang dilakukan untuk mengurai genetika kesuksesan Anda. Apa maksudnya? Selama di tahap Starting, tentunya Anda sudah memiliki data-data pelanggan. Data tersebut bisa Anda pelajari misalnya saja mayoritas pelanggan Anda usianya berapa? Berapa uang yang biasanya dihabiskan untuk bertransaksi di toko Anda? Dari uraian tersebut Anda bisa membuat strategi yang cocok untuk menargetkan orang-orang yang mirip dengan pelanggan Anda. Re-profiling hanya bisa dilakukan untuk bisnis yang sudah terbukti berhasil.
Semakin berjalan lancar bisnis Anda tentunya seiring dengan keinginan untuk menambah produk, atau bahkan menambah cabang. Untuk itu Anda perlu memikirkan alternatif permodalan yang sekiranya dapat membantu Anda untuk mengembangkan usaha Anda. Jangan lupa, bisnis yang semakin besar tentunya membutuhkan bantuan berupa tambahan orang yang akan bekerja untuk Anda. Anda juga harus belajar bagaimana tentang merekrut dan memberikan pelatihan untuk karyawan Anda dan membangun tim Anda. Dari sini, Anda akan mulai memikirkan administrasi sederhana untuk kepentingan perusahaan Anda.
Permasalahan yang ada pada tangga kedua biasanya ada pada perekrutan karyawan dan bagaimana untuk menjaga keutuhan tim Anda. Cara termudah adalah dengan memperlakukan karyawan Anda sebagai “manusia”, atau lebih tepatnya “memanusiakan manusia”. Jika Anda memiliki waktu luang, Anda bisa mengajak tim Anda untuk sekadar makan malam bersama atau berolahraga bersama sambil membicarakan kebijakan-kebijakan perusahaan.
Bagaimana caranya untuk melatih karyawan dengan baik? Pelan-pelan saja, tidak usah terburu-buru. Misalnya untuk suatu posisi, karyawan Anda harus mengerjakan 10 pekerjaan. Tapi, Anda bisa mengajarinya dengan 2 pekerjaan terlebih dahulu, kemudian ditambah lagi hingga karyawan Anda menguasai seluruh pekerjaan yang sejak awal memang menjadi job desknya.
3) Organizing (Mengorganisir Usaha)
Apa visi misi bisnis Anda? Mungkin Anda akan kebingungan jika pertanyaan tersebut ditanyakan saat Anda baru di tahap Starting. Sudah pusing memutar otak agar cashflow lancar dan produk laris, eh malah ditanyakan visi misi. Pasti tidak ada jawabannya.
Beda lagi ketika Anda sudah melewati tangga pertama dan kedua, maka di tangga ketiga ini sudah waktunya untuk memikirkan soal visi misi perusahaan Anda, struktur organisasi di dalam bisnis Anda, dasar-dasar pembuatan SOP, pembuatan KPI, Sistemasi, bagaimana untuk merampingkan proses, dan yang terpenting adalah bagaimana caranya untuk memimpin tim Anda dengan baik.
4) Strengthen business (Memperkuat usaha)
Sudah tiga tangga dilewati, sekarang Anda sudah berada di tangga keempat yaitu Multiplying. Pada tahap ini Anda mulai mempelajari etika-etika bisnis, bagaimana mendistribusikan produk Anda lebih banyak lagi, mempelajari teknologi terbaru, juga mempelajari jebakan-jebakan hukum yang mungkin Anda hadapi di masa depan.
Di tahap ini Anda sudah bisa memikirkan bagaimana memulai kerjasama yang legal dan memiliki payung hukum yang jelas. Misalnya saja, Anda memiliki brand yang sudah terkenal dan Anda membuka kerjasama untuk membuka cabang baru. Maka segalanya akan diatur dengan sejelas-jelasnya sehingga tidak akan ada perbedaan antar cabang karena semuanya sudah diatur dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan Anda.
5) Investing (menambah nilai usaha)
Jika pada saat memulai bisnis Anda harus memiliki mindset entrepreneur, maka pada tangga ke lima ini Anda harus belajar lagi dan mulai memiliki mindset investor. Anda harus tahu ke mana Anda akan menggunakan uang yang Anda dapatkan dari bisnis agar uang tersebut tidak sia-sia. Karena perusahaan yang Anda bangun bertahun-tahun bisa hancur dalam sehari jika Anda tidak bijak dalam menggunakan uang Anda. Di tahap ini Anda akan mengetahui berapa valuasi bisnis Anda dan ekspansi bisnis apa yang akan Anda pilih.
Anda harus memiliki setidaknya 3 pos investasi, contohnya: Emas, properti, atau reksadana. Bisa juga Anda menggunakan uang Anda untuk membiayai bisnis-bisnis baru yang terlihat potensial di masa mendatang.
Tidak ada patokan waktu berapa lama untuk ada di suatu tangga menuju ke tangga berikutnya. Semua tergantung dengan bisnis yang Anda jalani. Sederhananya, Anda bisa mengukur di tangga mana bisnis Anda saat ini, dan Anda bisa segera melakukan hal yang belum Anda lakukan di tahap tersebut. Jika merasa semuanya sudah terpenuhi, Anda bisa melangkah ke tahap berikutnya.
Semoga bermanfaat.
Perlu akses login!
Bunga Isrovian Diawaranty
10 Oktober 2024
Sari Fatmawati
08 Juli 2023
Baskoro
10 Mei 2023
09 Mei 2023
Apakah anda yakin hapus komentar ini ?
Dengan membuat akun ini, Saya menyetujui Syarat dan Ketentuan dan Kebijakan Privasi dari LUNAS.
Silahkan Masukkan Akun Anda
Tidak punya akun ? Daftar Sekarang
Upgrade sekarang untuk dapat mengakses fitur lainnya!
Nanti Saja