UPSELLING & CROSS SELLING

Teknik penjualan yang terbilang sangat efektif digunakan untuk meningkatkan jumlah rata-rata pembelian adalah up selling dan cross selling.

Teknik Up-Selling dilakukan dengan menawarkan produk yang bernilai jual lebih mahal dengan tambahan manfaat, keunggulan atau garansi yang dirasa lebih menguntungkan bagi pembeli. Misalnya, ketika calon pembeli ingin membeli HP berkamera 5MP, maka penjual menawarkan HP berkamera 13MP yang harganya lebih mahal.

Sedangkan Teknik Cross-Selling adalah ketika menjual produk/jasa tertentu, penjual menawarkan juga produk-produk lainnya sebagai pelengkap produk yang dibeli atau produk yang sama sekali berbeda. Misalnya, ketika kita berbelanja di mini market, kasir selalu menawarkan, “Nggak sekalian pulsanya mbak?”. Atau mungkin ketika membeli HP, penjual juga menawarkan untuk membeli kartu memori dan asesori lainnya.

Inti dari up-selling dan cross selling adalah agar pembeli membeli lebih banyak produk kita sehingga omzet bisnis kita meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah rata-rata pembelian yang dilakukan oleh pembeli kita.

Lebih mudahnya:

• Up Selling : A >>> A+, A++ atau A+++
• Cross Selling : A >>> A + (B, C, D, E )

CROSS PROMOTION

Dalam mempromosikan produk, kita dapat mempertimbangkan untuk mengajak atau berkolaborasi dengan perusahaan lainnya untuk mempromosikan produk atau jasa kita. Caranya dengan mengidentifikasi perusahaan yang bukan menjadi kompetitor langsung kita (dengan produk sejenis) namun mereka memiliki produk yang bersifat complementary atau melengkapi produk yang kita miliki.

Contohnya, jasa desain interior yang sekaligus menawarkan lampu dekorasi, dengan imbal balik produsen lampu dekorasi menawarkan jasa desain interior.

Strategi cross promotion ini memiliki banyak keuntungan seperti menekan biaya promosi, bersifat win-win solution untuk berbagai pihak, mudah dilakukan dan hasilnya memuaskan serta dapat mempromosikan produk secara terus-menerus.