PopAcademy: Dasar Pengertian Industri 4.0 dan Penerapannya di Indonesia

Oleh Fransiscus, B.Art, MBM, M.Comm. - 03 April 2020
502 kali telah dibaca

LATAR BELAKANG

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0, salah satunya Indonesia. Berbagai teknologi yang menandai dimulainya revolusi industri 4.0, sudah mulai diterapkan di berbagai lini. Tapi sebenarnya apa itu industri 4.0? karena banyak masyarakat yang belum tahu meski sudah sering digemakan. Apa itu industri 4.0 Dilansir dari Encyclopedia Britannica (2015), revolusi industri keempat ini menandai serangkaian pergolakan sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Ini akan berlangsung selama abad ke-21, membangun pada ketersediaan luas teknologi digital yang merupakan hasil dari revolusi industri ketiga. Pada industri keempat ini sebagian besar didorong oleh konvergensi inovasi digital, biologis dan fisik.



Dokumen Istimewa: Usaha rintisan / startup pangan PopIt Snack (PT. Mandiri Tunggal Sejahtera Berkarya) dalam Pekan Pameran Startup Teknologi dan Innovasi Industri Anak Negeri Tahun Program 2019 oleh Kementrian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Republik Indonesia (dahulu Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia)


INDONESIA MENUJU ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Dampak lintas dari sektor teknologi yang muncul lebih penting daripada kemampuan yang mereka wakili. Dikuntip dari Forbes, jika industri 4.0 ini mengoptimalkan komputerisasi industri 3.0. Ketika komputer diperkenalkan di industri 3.0, maka itu menganggu penambahan teknologi yang sama baru. Sekarang dan ke masa depan ketika industri 4.0 dibuka, maka komputer terhubung dan berkomunikasi satu sama yang lain. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, internet of things (IoT) dan internet of system membuat industri 4.0 menjadi mungkin dan membuat pabri pintar menjadi kenyataan. Baca juga: Menteri Tenaga Kerja: 23 Juta Pekerja Indonesia Terdampak Otomatisasi di Era Revolusi Industri 4.0 Indonesia siap terapkan Industri 4.0

Dilansir dari Kompas.com (11/6/2018), Indonesia telah berkomitmen dan siap menerapkan industri 4.0 untuk membangun indsutri manufaktur yang berdaya saing global. Komitmen Indonesia ini ditandai dengan diluncurkan "Making Indonesia 4.0" oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pada awal April 2018. Penamaan Making Indonesia 4.0 ini menurut Jokowi sangat tepat. Karena memiliki arti yang bagus, yakni membangun kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat dan merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh. "Harapannya dengan implementasi Industri 4.0, Indonesia dapat mencapai Top Ten (10 besar) ekonomi global pada tahun 2023 melalui peningkatan angka ekspor netto kita kembalikan sebesar 10 persen dari PDB," kata Presiden Jokowi.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menetapkan lima sektor manufaktur yang akan diprioritaskan pengembangannya. Lima sektor itu yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.


IMPLEMENTASI UMKM DI ERA 4.0

Penulis merupakan salah satu pelaku UMKM di Indonesia yang mendapatkan penghargaan sebagai pelaku e-UKM (UMKM berbasis teknologi dan digital) yang mengusung revolusi industri 4.0 di Indonesia. Pengimpletasian unsur teknologi tidak melulu melibatkan kecanggihan dan permuktahiran teknologi, penerapan dasar - dasar basis teknologi seperti infrastruktur digital dan melibatkan digitalisasi pada proses menjalankan bisnis merupakan awal suatu UMKM dapat bergerak berdasarkan landasan Indonesia 4.0.

Sederhananya adalah, melibatkan unsur - unsur digitalisasi, teknologi, dan pemuktahiran sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Pelaku UMKM dapat memetakan proses dari hulu hingga hilir suatu bisnis, menurut business model canvas-nya masing - masing. Diagram dibawah merupakan salah satu penerapan digitalisasi usaha dari produksi hingga pemasaran suatu produk yang realisasinya dilakukan oleh PT. Mandiri Tunggal Sejahtera Berkarya (produsen brand PopIt Snack) sebagai salah satu e-UKM.

Implementasi digitalisasi teknologi bisa saja berbeda - beda sesuai dengan kebutuhan UMKM. Sebut saja penerapan pencatatan transaksi (rekapitulasi transaksi/ mutasi arus keluar masuk keuangan), pemasaran online dengan pemanfaatan situs - situs marketplace / komersial yang ada di Indonesia, hingga pengembangan tahap selanjutnya dimana melakukan pendokumentasian stok barang di satu pintu untuk semua kanalnya.

Di dalam sebuah bisnis, apapun bentuknya, pastinya ada beberapa orang yang mengoperasikan agar kegiatan usaha terus berjalan. Di dalam sebuah bisnis juga memerlukan strategi, manajemen, maupun sistem yang mempermudah orang-orang di dalamnya untuk bekerja secara efektif dan sesuai goals yang dimiliki perusahaan. Salah satu model bisnis yang terbukti efektif dan sering diterapkan adalah bisnis model canvas. Inilah yang diperlukan oleh UMKM dalam memetakan lini digitalisasi usaha/ bisnisnya.


Dokumen Istimewa: Implementasi Digitalisasi Teknologi 4.0 pada PopIt Snack (Informasi lebih lengkap mengenai front-end customer technology yang diterapkan PopIt Snack / PT. Mandiri Tunggal Sejahtera Berkarya dalam Indonesia 4.0 dapat disimak di situs resminya di halaman Teknologi Kami )


REVOLUSI INDUSTRI TIDAK SAMA DENGAN PEMASARAN ONLINE

UMKM Sering Kali Mengaitkan Revolusi Industri 4.0 / Indonesia 4.0 Dengan Pemasaran Online, yang sebenarnya adalah kajian salah satu pilar/ segmentasi usaha/ bisnisnya yang "ter-digitalisasi".

Apa yang ada dipikiran Anda saat Anda mendengar kata toko? Pasti yang terpikir oleh Anda adalah tempat dimana Anda akan membeli atau menjual sesuatu bukan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia "Toko" adalah bangunan permanen tempat menjual barang atau jasa. Yang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah apakah toko masih memerlukan sebuah bentuk fisik, dimana teknologi dan ekonomi digital sudah sangat maju.

Selain memiliki keunggulan ada juga kelemahan toko online yang perlu Anda ketahui. Persaingan yang sangat ketat, karena kemudahan dalam mendirikan bisnis online itu sangat mudah. Maka Anda dapat pastikan bahwa jumlah bisnis dengan produk yang sama sangat lah banyak. Sangat sulit untuk tidak menemukan toko online dengan jenis produk yang berbeda. 

Reputasi dan kecepatan merespon sangatlah penting. Reputasi toko adalah hal yang pertama kali dilihat oleh seorang pembeli, setelah itu adalah seberapa cepat sebuah toko online merespon pertanyaan-pertanyaan konsumen. Akan sangat sulit untuk toko baru yang belum memiliki catatan penjualan untuk membangun reputasi. Semua menjadi sangat bergantung kepada platform yang digunakan dan pemasaran secara digital. Hal ketiga adalah Anda harus selalu patuh pada peraturan-peraturan yang berlaku jika Anda menggunakan platform - platform online (marketplace) tertentu. Anda juga harus menggunakan foto yang menarik dan bisa menggambarkan rasio produk Anda sesunggunya, agar tidak terjadi kesalah pahaman yang dapat merusak reputasi toko online milikmu.

Kesimpulan dari sebuah "Toko" dalam kajian pemasaran, relevansi toko, baik itu yang konvensional berbentuk fisik ataupun digital masih sangat berpengaruh dalam industri ritel. Efek dari berkembangnya bisnis di era digital memberikan cara alternatif dalam berbisinis, dimana berbenis menjadi jauh lebih mudah, lebih murah, serta jangkauan pasar yang lebih luas dibandingkan sebelumnya. 


TENTANG PENULIS

Fransiscus adalah seorang public figure dan juga entrepreneur yang memiliki visi untuk berkontribusi membangun Indonesia bersama - sama. Dengan latar belakang magister ilmu manajemen bisnis dan juga magister ekonomi digital di Rafles Design and Commerce College Australia, Fransiscus telah malang melintang bekerja sebagai penasihat strategis hingga top-level di perusahaan multi-nasional. Saat ini menjabat sebagai direktur utama di salah satu perusahaan rintisan / startup di Indonesia yang mendapat pendanaan dari pemerintah Republik Indonesia. Etos kerja, landasan berpikir, dan atmosfer perusahaan startup yang didirikannya mengacu pada konsep modern dan teknologi, yang seiring dengan kemajuan jaman dan revolusi industri 4.0 di Indonesia. PT. Mandiri Tunggal Sejahtera Berkarya mempublikasikan merek dagang produknya dengan nama PopIt Snack.



CATATAN UNTUK DIDISKUSIKAN

Jadi apa menurutmu "Industri 4.0" dan apa yang sudah kamu lakukan untuk berkompetisi dalam persaingan Indonesia 4.0 saat ini? Yuk kita diskusikan pada layanan tanya-jawab dan pendampingan bisnis di situs Layanan UMKM Naik Kelas (LUNAS) ini.

Bagikan ke :

Komentar

Perlu akses login!