Oleh Fianda Julyantoro - 13 Januari 2019 379 kali telah dibaca
Tema digital marketing tahun 2019 ini masih akan menjadi topik diskusi yang menarik dan semakin menarik. Akan semakin gayeng diskusinya jika disandingkan dengan tema pemberdayaan UMKM. Hampir semua lembaga pemerintahan dan BUMN memiliki program pemberdayaan UMKM melalui digital marketing dan membutuhkan mitra untuk mengimplementasikan di lapangan. Ini peluang yang sangat bagus untuk digarap.
Beberapa teman meminta advis kepada saya mengenai materi yang biasa saya gunakan untuk mentransformasikan para pelaku UMKM dari metoda pemasaran offline menuju online/digital. Berikut materi-materi yang biasa saya gunakan dalam program pemberdayaan UMKM melalui digital marketing:
Materi 1 - Mindset Entrepreneurship & Digital Marketing
Materi 2 - Medsos Marketing Menggunakan FB & IG
Materi 3 - Marketplace Marketing
Materi 4 - Pencatatan Transaksi Keuangan
Materi 5 - Foto Produk Dengan Smartphone
Materi 6 - Video Marketing & Cara Membuat Video Iklan Dengan Smartphone
Materi 7 - Packaging/Kemasan Produk
Materi 8 - Kios Online & Blogging
Materi 9 - Simple Search Engine Optimazion (SEO) Dengan Google Bisnisku
Materi 10 - Review, Monitoring & Evaluating
Bukan tanpa alasan saya menyusun materi dengan urutan seperti itu.
1. Dimulai dari yang termudah
Facebook dan Instagram bisa dibilang media sosial yang sangat populer di Indonesia dan sudah sangat jamak digunakan, termasuk oleh para pelaku UMKM. Di tahap pertama ini yang dilakukan hanya mengubah kebiasaan penggunaan media sosial dari penggunaan personal ke penggunaan keperluan usaha/bisnis. Sehingga timbul mindset, “Ooohh, ternyata digital marketing itu mudah..!!”
2. Menimbulkan kebutuhan
Dengan timbulnya mindset digital marketing itu mudah, maka akan menimbulkan rasa penasaran dan keinginan untuk terus belajar yang akan memudahkan pemberian materi selanjutnya. Apalagi jika para peserta program pendampingan digital marketing berhasil ngomzet dari materi perdana, tentunya mereka ingin terus meningkatkan omzet usaha dengan mempelajari materi lainnya.
Materi-materi selanjutnya yang notabene tingkat kesulitannya semakin tinggi akan dirasakan menyenangkan untuk dipelajari.
3. Menyesuaikan keadaan
Selain materi mengenai digital marketing, diselipkan juga materi pencatatan transaksi keuangan sederhana yang bila memungkinkan juga menggunakan konsep digital, yaitu pencatatan menggunakan program Excel atau aplikasi Android semacam Lamikro dan SiAPIK. Selain itu, diselipkan juga materi packaging/kemasan produk.
Mengapa diselipkan 2 materi itu?
Pertama, pencatatan transaksi keuangan merupakan materi yang penting dikuasai oleh para pelaku UMKM jika ingin usahanya maju sekaligus kelemahan sebagian besar pelaku UMKM. Dengan dimasukan sebagai salah satu “syarat” untuk bisa belajar materi berikutnya, mau tidak mau peserta program akan belajar materi pencatatan transaksi keuangan ini.
Kedua, di awal mengikuti program pendampingan, biasanya kemasan produk para peserta program pendampingan ini masih sangat sederhana. Untuk bisa masuk ke level pasar yang lebih tinggi tentunya diperlukan perbaikan pada kemasan produk.
4. Memudahkan reviewing, monitoring & evaluating
Dengan pemberian materi berkesinambungan, akan memudahkan pendamping program dalam menganalisa hasil program, seberapa tingkat penyerapan peserta program terhadap materi yang diberikan dan kekurangan materi yang perlu ditambahkan.
Perlu akses login!
Bunga Isrovian Diawaranty
10 Oktober 2024
Sari Fatmawati
08 Juli 2023
Baskoro
10 Mei 2023
09 Mei 2023
Apakah anda yakin hapus komentar ini ?
Dengan membuat akun ini, Saya menyetujui Syarat dan Ketentuan dan Kebijakan Privasi dari LUNAS.
Silahkan Masukkan Akun Anda
Tidak punya akun ? Daftar Sekarang
Upgrade sekarang untuk dapat mengakses fitur lainnya!
Nanti Saja