Berdagang dan Belajar Bersabar

Oleh Evi Yulianti - 02 Mei 2019
337 kali telah dibaca

Ketika memutuskan untuk memulai usaha yang pertama kali terlintas adalah Berdagang, mengapa harus berdagang...?

Langkah selanjutnya adalah apa yang akan saya perdagangkan?

Dimana & kapan saya akan memulainya?

Dari pertanyaan diatas kita bisa mengukur kemampuan dan daya juang dalam memulai usaha.

Pertama benahi Niat kita dalam berusaha, lalu memohon ijin pada pasangan karena setiap usaha dibarengi dengan Ridho pasangan lebih memudahkan langkah selanjutnya.

Mulai memilih jenis usaha agar kita bisa bersegera riset pasar, karena usaha tanpa tahapan yang baik hanya akan menghasilkan kegagalan.

Saya memutuskan berjualan Mie Jawa, memulai di sebuah Food Court dengan pertimbangan sewa lokasi dari bagi hasil omset, dengan cara ini lebih memperkecil Resiko gagal bayar sewa dan pastinya biaya setiap bulan lebih mudah kita hitung dan bisa masuk dalam penentuan harga jual. Berikutnya adalah dari segi pemasaran karena saya memulai dengan Merek usaha sendiri, memulai usaha di sebuah Food Court di Plaza adalah memangkas biaya promosi awal yang sangat besar, karena konsumen lain yang menuju Food Court bisa menjadi target utama Market kita diawal -awal memulai usaha.

Kenapa harus mie Jawa bukan yang lainnya ? 

Ini berdasarkan survei pada saat itu di Serpong dan sekitarnya Produk Mie Jawa masih terbilang langka dan suami yg tidak lain investor Mie Jawa Djowo Klaten adalah penggemar masakan Mie Jawa sangat kesulitan untuk mendapatkan sajian ini. 

Setelah melakukan berbagai langkah dan usaha berjalan, tantangan berikutnya adalah memiliki SDM yang inginnya tentu berkualitas, handal dan profesional.

Tapi sebagai pemula dalam berusaha kita dibatasi dengan keadaan permodalan yang memang terbatas oleh karenanya saya memutuskan mengambil tenaga yg memang sesuai kemampuan saya dalam membayar tapi saya yg melatih, mengajarkan dan bersabar memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan dalam memasak kepada para pegawai.

Pertanyaan yang mungkin terlintas tidak takut setiap resepnya diambil dan kelak di gunakan pegawai dan menjadi kompetitor?

Jawaban ini saya kaitkan dengan keimanan yaitu Rejeki bagi kita sudah diatur, apapun bisa terjadi yang terpenting adalah usaha kita kita ikhtiarkan, kelak yang Maha Mengatur yang akan mengatur yang terbaik untuk kita.

Jadi Pengalaman berusaha yang bisa saya bagikan intinya adalah

Segerakan dimulai

Karena usaha yang paling baik adalah usaha yang dimulai dengan sesegera mungkin.

Hadapi rintangannya dengan terus memperhatikan setiap masukan dan memperbaiki setiap kekurangan.

Kini Usaha saya Mie Jawa di FOOD COURT sudah tinggal kenangan karena saya memindahkannya di 3 RUKO 

1. Ruko 5 no 21 Serpong Garden Cisauk Tangerang

2. Ruko Golden Viena blok BB no 5 Bsd-SERPONG Tengerang Selatan

3. Ruko Blossomevile blok W1 no 24 sebrang pom bensin Bundaran ke-4 Citra raya Cikupa Tangerang.

Perjalanan panjang berusaha dan membesarkan merek sendiri, jauh lebih nikmat dalam proses berusaha ya dibandingkan membesarkan usaha dengan merek milik orang lain.

Berdagang melatih & mengajarkan kesabaran diantaranya :

Bersabar membuat bahan yang akan dijual

Bersabar menanti Pembeli yang akan membeli jualan kita

Bersabar dengan setiap keluhan yang mungkin kita terima.

Bersabar dengan semua kemungkinan ujian dalam berusaha, menyadarkan saya betapa sabar memang butuh perjuangan panjang.



Bagikan ke :

Komentar

Perlu akses login!