Berapa Harga Pelanggan Anda?

Oleh Fianda Julyantoro - 28 Oktober 2018
311 kali telah dibaca

Dari dua opsi berikut, mana yang Anda pilih:

  1. Setiap saat mencari pelanggan baru

Atau

  1. Merawat pelanggan lama untuk melakukan repeat order

Secara logika, tentu pilihan no. 2 yang lebih menguntungkan.

Kenapa?

Tentu saja karena biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar dibandingkan biaya yang diperlukan untuk merawat pelanggan lama.

Untuk mendapatkan pelanggan baru, kita mungkin harus berpromosi dengan cara memasang iklan di surat kabar dan radio, memasang iklan berbayar di media sosial seperti Facebook dan Instagram, mencetak dan menyebarkan brosur dan lain sebagainya.

Yang mungkin jarang kita sadari bahwa setiap pelanggan memiliki "harga". Ya, semua biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan seorang pelanggan, itulah "harga" pelanggan kita.

Misalnya, untuk meningkatkan kunjungan ke bisnis kita, kita memasang iklan di surat kabar lokal dengan biaya Rp. 1.000.000,- selama sebulan. Ternyata, dalam sebulan itu kita mendapatkan pelanggan baru sebanyak 50 orang. Maka, bisa dikatakan, biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan seorang pelanggan dengan memasang iklan di surat kabar lokal itu adalah Rp. 1.000.000,- / 50 orang = Rp. 20.000,- / orang.

Nah, sekarang tinggal dikonversikan ke besaran profit penjualan produk.

Misalnya, profit penjualan Rp. 5.000,-/produk, berarti profit itu belum bisa menutup biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan 1 pelanggan. Jangankan impas, malah masih rugi.

Solusinya, kita harus bisa membuat pelanggan melakukan repeat order minimal 4x pembelian untuk mencapai titik impas biaya promosi. Atau bahkan melakukan repeat order berkali-kali dan mendatangkan keuntungan buat bisnis kita.

Mengapa menghitung biaya untuk mendapatkan pelanggan ini menjadi penting..?!

Supaya kita memiliki gambaran mengenai biaya yang berhubungan dengan tiga tahapan untuk mendapatkan pelanggan baru, yang mana ini bisa ditingkatkan dengan:

  1. Mencari dan bereksperimen dengan cara baru yang tidak mahal untuk mendapatkan pelanggan
  2. Memanfaatkan strategi optimasi untuk mengkonversi lebih banyak pengunjung untuk menjadi pelanggan
  3. Meningkatkan proses promosi dan publikasi untuk mengkonversi lebih banyak penjualan

Kita tentu berharap mengeluarkan biaya promosi seminim mungkin dengan konversi penjualan semaksimal mungkin.

Sungguh beruntung kita bila nilai CLV kecil dan dengan sekali belanja tertutuplah CLV tersebut. Artinya, jika pelanggan melakukan repeat order, profit kita lebih optimal.
 
Namun, bagaimana jika biaya yang kita gunakan untuk memperoleh pelanggan besar dan tidak tertutup dengan sekali belanja..?! Tentunya kita harus memaintain pelanggan kita supaya mereka melakukan repeat order minimal hingga tertutupnya nilai CLV-nya.
 
Yang merepotkan tentunya jika CLV tinggi, namun pelanggan hanya sekali saja belanja.
 
Dari deskripsi di atas, bisa kita dapatkan gambaran manfaat kita menghitung CLV, di antaranya:
  1. Mengapa kita perlu maintain repeat order pelanggan
  2. Mengoptimalkan profit yang lebih cepat dengan biaya yang lebih rendah (dari setiap penjualan) dari pelanggan yang berulang daripada dari konsumen awal
  3. Mendapatkan manfaat tidak langsung dari pelanggan, seperti dari referensi
  4. Memperoleh komitmen pelanggan untuk menjalankan bisnis kita (reseller)
  5. Pentingnya data pelanggan dan data transaksi
  6. Mengetahui tingkat respon pelanggan terhadap strategi promosi yang dilakukan perusahaan

Bagikan ke :

Komentar

Perlu akses login!