Kopi Indonesia di Global Specialty Coffee Expo Boston, Amerika Serikat

Oleh Ira Damayanti, S. Ds - 07 Mei 2019
323 kali telah dibaca

Dalam rangka promosi dan pemasaran produk Kopi Indonesia ke pasar Amerika Serikat, Indonesian Diaspora Network United (IDN-United) melalui Direktur Program Agregator & Pemberdayaan UKM-IKM Ekspor Indonesia Diaspora Network-United, Ira Damayanti, telah mengadakan serangkaian acara yaitu Forum Bisnis pada 9 April 2019 yang bertajuk “Business Forum & Coffee Tasting” di KJRI New York dan dilanjutkan partisipasi pada event Global Specialty Coffee Expo Coffee Expo” (GSCE) pada 11 - 14 April 2019 di Boston, Massachusetts - Amerika Serikat.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Indonesian Diaspora SME-SMI Export Empowerment and Development (ID SEED), KJRI New York dan American-Indonesian Chamber of Commerce di New York yang diketuai oleh Wayne Forrest.

Kopi Indonesia memiliki berbagai varian jenis kopi dari berbagai daerah dan keunikan rasa yang tidak ada bandingnya dan sebagian telah dikenal dunia. Namun, para eksportir kopi Indonesia masih mengalami berbagai kendala untuk berkiprah. IDN-United tidak hanya memberikan baktinya ke ibu pertiwi, tapi juga sebaliknya membukakan jalan bagi produsen Indonesia untuk berkiprah di pasar Internasional. 

Pada acara “Business Forum & Coffee Tasting” di KJRI New York ini dibahas berbagi hal terkait opportunity & challenge dalam memasarkan kopi-kopi Indonesia ke pasar global khususnya ke Amerika Serikat.

Kopi dari Indonesia sebenarnya sudah cukup dikenal oleh sebagian masyarakat pecinta kopi dunia, khususnya kopi Gayo  (Aceh), Mandheling (Sumatra Utara) dan Java Preanger. Bahkan kopi Mandheling dan Java sejak puluhan tahun sudah termasyur dalam perdagangan internasional. Istilah “Java” pun dikenal untuk merujuk kopi (dari Jawa), yang sudah dikenal sejak abad ke-19. (Mid 19th century: originally referring to coffee from Java --/en.oxforddictionaries.com). Namun yang menguasai perdagangan kopi sejak jaman kolonial dahulu adalah orang asing, bukan anak bangsa kita sendiri.

Di sinilah yang menjadi challenge para produsen kopi, bagaimana memasarkan kopi-kopi Indonesia secara langsung pada pasar dunia, tidak melalui kartel asing. Challenge lainnya yang dihadapi adalah perihal sertifikasi internasional (organic, fairtrade), untuk dapat diterima dan bersaing di pasar internasional, dimana sertifikasi tersebut masih terasa mahal untuk produsen. 

Bagikan ke :

Komentar

Perlu akses login!